Sinopsis Panggil Aku Ayah: Drama Haru Tentang Keluarga Tanpa Ikatan Darah
Drama Panggil Aku Ayah dibuka dengan latar kota besar yang penuh dinamika. Seorang pria bernama Raka
sosok penyendiri yang bekerja sebagai supir ojek online, tanpa sengaja menemukan seorang anak kecil yang tersesat di sudut jalanan sepi.
Anak tersebut, Dafa, kehilangan arah dan tak memiliki siapa-siapa setelah ibunya meninggal dunia dan ayah kandungnya tak kunjung ditemukan.
Raka yang awalnya tidak peduli, justru tersentuh oleh kondisi Dafa. Ia memutuskan membawa bocah itu pulang dan merawatnya sementara waktu.
Namun, dari keputusan sederhana itu, tumbuhlah hubungan emosional yang mendalam antara keduanya.
Sinopsis Panggil Aku Ayah: Drama Haru Tentang Keluarga Tanpa Ikatan Darah
Sepanjang alur cerita, penonton diajak melihat perjuangan Raka dalam membesarkan Dafa. Meskipun bukan anak kandung
Raka dengan sepenuh hati memberikan kasih sayang dan perhatian kepada Dafa. Ia belajar memasak, membantu Dafa belajar, hingga menenangkan anak itu ketika trauma masa lalu muncul kembali.
Drama ini tidak hanya menonjolkan ikatan batin antara mereka, tetapi juga menggambarkan perjuangan ekonomi dan sosial yang harus dihadapi Raka.
Sebagai pria lajang dengan penghasilan pas-pasan, merawat anak bukan perkara mudah.
Banyak cibiran dari tetangga dan pertanyaan dari petugas sosial mengenai legalitas hak asuh Dafa. Namun, semua itu tidak menyurutkan niat Raka untuk menjadi “ayah” bagi Dafa.
Konflik Muncul Saat Ayah Kandung Dafa Muncul
Konflik utama mulai muncul ketika ayah kandung Dafa, seorang pria kaya bernama Tegar, tiba-tiba hadir dan menuntut hak asuh atas Dafa.
Tegar mengklaim bahwa ia berhak mengambil kembali anaknya yang telah hilang. Meski secara hukum ia memiliki kekuatan, Dafa justru tidak mengenalnya dan lebih nyaman bersama Raka.
Dilema pun terjadi. Di satu sisi, Raka tak memiliki hak hukum untuk mempertahankan Dafa. Di sisi lain, hati nurani dan hubungan emosional
yang sudah terjalin kuat antara keduanya tak bisa dipisahkan begitu saja. Drama ini menampilkan adegan-adegan emosional, terutama saat Dafa memohon agar tetap bisa bersama “Ayah Raka”.
Pesan Moral Tentang Arti Keluarga
Panggil Aku Ayah bukan sekadar drama keluarga biasa. Serial ini menyampaikan pesan bahwa keluarga bukan selalu tentang hubungan darah.
Terkadang, kasih sayang sejati justru datang dari orang yang tidak memiliki ikatan genetik.
Cerita ini mengangkat isu penting tentang pengasuhan, legalitas hak anak, dan stigma sosial terhadap orang tua non-biologis.
Banyak penonton merasa terharu karena cerita ini sangat dekat dengan realita masyarakat, di mana banyak anak yatim atau terlantar justru tumbuh bersama figur pengganti yang jauh lebih penuh cinta daripada orang tua kandung mereka sendiri.
Pemeran dan Kualitas Produksi
Drama ini dibintangi oleh aktor senior Reza Rahadian sebagai Raka dan aktor cilik Arkana Wahyu sebagai Dafa.
Akting keduanya sangat memukau dan berhasil membuat penonton larut dalam cerita.
Disutradarai oleh Yogi Sudrajat, produksi drama ini ditata dengan sinematografi sederhana namun menyentuh. Musik latar yang mendayu semakin menguatkan nuansa haru dalam setiap adegan.
Kesimpulan: Drama Keluarga yang Layak Ditonton
Panggil Aku Ayah adalah drama yang layak menjadi tontonan keluarga. Bukan hanya karena ceritanya yang menyentuh, tetapi juga karena pesan moralnya yang kuat tentang arti keluarga
tanggung jawab, dan kasih sayang tanpa syarat. Drama ini membuktikan bahwa menjadi orang tua bukan soal darah, tetapi soal hati yang rela berkorban dan mencintai tanpa pamrih.
Baca juga: Review Film Fantastic Four (2025), Apakah Se-Fantastic Itu?