Sinopsis Film JALAN PULANG, Ngerinya 3 Ratu Horor Indonesia Disatukan
Dunia perfilman horor Indonesia kembali diramaikan dengan kehadiran film terbaru berjudul JALAN PULANG
Yang menarik perhatian bukan hanya karena kisahnya yang mencekam, tapi juga karena menyatukan
tiga aktris legendaris yang dikenal sebagai “ratu horor Indonesia” dalam satu layar.
Film ini digadang-gadang sebagai proyek ambisius yang menghadirkan horor dari berbagai generasi dalam satu narasi padat teror dan trauma.
JALAN PULANG disutradarai oleh Anggy Umbara, seorang sineas yang terkenal dengan pendekatannya
terhadap genre supranatural dengan sentuhan psikologis. Ia menggabungkan elemen jump scare tradisional dengan lapisan cerita emosional yang menyentuh.

Tiga Aktris Horor Legendaris dalam Satu Film
Yang paling menarik dari film ini adalah keterlibatan tiga aktris yang telah menjadi ikon horor Indonesia:
-
Suzanna (via CGI dan footage arsip) – Sang legenda horor tanah air yang dikenal lewat perannya di film klasik seperti Beranak Dalam Kubur dan Sundel Bolong.
-
Shareefa Daanish – Dikenal lewat Keramat, Pengabdi Setan, dan perannya sebagai makhluk supranatural yang selalu menciptakan suasana mencekam.
-
Raihaanun – Aktris yang lebih dikenal di genre drama, namun belakangan tampil kuat dalam film-film horor bertema psikologis.
Ketiganya masing-masing memerankan karakter hantu dengan latar belakang berbeda yang saling terhubung melalui alur cerita yang misterius.
Kolaborasi ini menciptakan aura horor lintas generasi, yang memadukan mitologi lokal dengan pendekatan sinematik modern.
Sinopsis Cerita: Ketika Rumah Lama Menyimpan Dosa
Film JALAN PULANG mengisahkan Dara (diperankan oleh Raihaanun), seorang perempuan muda
yang kembali ke rumah masa kecilnya setelah sang ayah meninggal dunia. Rumah yang sudah lama kosong
itu ternyata menyimpan rahasia kelam tentang keluarga mereka. Sejak malam pertama menginap
Dara mulai diganggu oleh penampakan-penampakan aneh yang semakin lama semakin nyata.
Ia kemudian menyadari bahwa rumah tersebut pernah menjadi tempat ritual pemujaan roh yang dilakukan oleh
neneknya sendiri (karakter yang diperankan lewat CGI Suzanna). Keberadaan arwah yang belum tenang membuat suasana
di rumah semakin mencekam. Dalam pencarian jawaban, Dara bertemu dengan seorang parapsikolog
(Shareefa Daanish) yang menyimpan masa lalu kelam dengan keluarga Dara.
Perjalanan untuk “pulang” justru membawa Dara pada kebenaran pahit tentang dosa masa lalu, kutukan lintas generasi, dan pengkhianatan yang tidak pernah ditebus.
Nuansa Horor yang Tidak Biasa
Berbeda dengan film horor kebanyakan, JALAN PULANG tidak hanya menyajikan teror secara visual, tetapi juga menyisipkan
horor emosional dan spiritual. Penonton akan diajak merasakan pergulatan batin karakter utama
dalam menghadapi rasa bersalah, trauma, dan ketakutan akan masa lalu yang tak bisa diubah.
Sinematografi film ini dibuat gelap dan penuh bayangan, memperkuat nuansa mistis yang melingkupi rumah tersebut.
Latar musik juga dibuat minimalis namun menegangkan, menambah kesan mencekam tanpa harus mengandalkan efek kejut yang berlebihan.
Kolaborasi Lintas Generasi yang menarik
Tiga kehadiran ratu horor dalam satu film menciptakan magnet tersendiri bagi penonton sepanjang generasi .
Para penggemar horor klasik akan merasakan nostalgia dengan sentuhan karakter Suzanna, sementara penonton milenial
akan menikmati gaya horor modern dari Shareefa dan Raihaanun.
Kombinasi ini menjadi bukti bahwa horor Indonesia terus berkembang, tanpa melupakan akar budaya dan ikon yang telah besarnya.
Baca juga: Kilas Waktu dalam Here: Sinopsis Film yang Menyentuh
Penutup
JALAN PULANG bukan sekadar film horor biasa, melainkan perjalanan psikologis dan spiritual tentang keluarga
warisan dosa, dan keberanian menghadapi masa lalu . Dengan peringkat pemain bintang dan cerita yang
sentuhan sekaligus menegangkan, film ini layak menjadi salah satu tontonan horor terbaik di tahun 2025.